DELAPANTOTO – Kejahatan pencurian motor kian berkembang, dan kini muncul modus baru yang lebih licik dan meyakinkan. Di beberapa wilayah di Jawa Timur, pelaku pencurian motor tidak lagi hanya mengandalkan kunci T atau tindak paksa, tapi justru menyamar sebagai pembeli sah bermodal mobil pribadi dan STNK palsu.
Modus ini sangat rapi dan mengecoh, bahkan korban baru sadar motornya hilang setelah pelaku lenyap tanpa jejak.
Kronologi Modus Penipuan Berkedok Pembeli Motor
Berikut adalah gambaran umum dari modus yang sedang marak terjadi:
- Pelaku Menghubungi Korban via Iklan Jual Motor
Pelaku mencari target melalui platform jual beli motor bekas, baik online maupun offline. Setelah itu, mereka menghubungi korban dan menyatakan minat membeli motor secara langsung, bahkan terkesan serius dan sopan. - Datang dengan Mobil dan Tampil Meyakinkan
Untuk membangun kepercayaan, pelaku datang menggunakan mobil pribadi, berpakaian rapi, dan membawa seseorang yang berperan sebagai “teman” atau “mekanik”. Ini membuat korban yakin bahwa pembeli benar-benar serius. - Meminta Test Ride atau Cek Mesin
Setelah negosiasi, pelaku meminta izin untuk mengecek performa motor dengan cara test ride. Korban yang percaya kemudian menyerahkan kunci motor. Beberapa pelaku bahkan menunjukkan STNK palsu sebagai bukti “punya motor serupa” dan seolah-olah paham motor. - Motor Dibawa Kabur Saat Test Ride
Saat test ride dilakukan, pelaku langsung melarikan diri. Teman yang ditinggal di mobil pun berpura-pura panik, lalu perlahan ikut kabur. Saat korban sadar, semuanya sudah terlambat.
Ciri-Ciri Pelaku dan Taktik yang Digunakan
- Menggunakan STNK palsu atau hasil scan untuk meyakinkan korban bahwa mereka tidak sedang melakukan aksi kriminal.
- Datang dengan mobil untuk membangun kesan profesional atau pembeli berkelas.
- Bersikap sangat ramah dan komunikatif, bahkan terkadang membawa keluarga atau anak kecil agar tidak mencurigakan.
- Beberapa pelaku mengincar penjual yang menjual motor secara pribadi, bukan melalui dealer resmi.
Tips Mencegah Jadi Korban
- Jangan izinkan test ride tanpa pengawasan.
Selalu minta KTP asli, dan jika perlu, lakukan test ride bersama di sekitar rumah. - Jangan mudah percaya hanya karena calon pembeli datang dengan mobil.
Gaya meyakinkan bukan jaminan niat baik. - Transaksi di tempat aman, seperti depan kantor polisi atau lokasi publik yang ramai.
- Periksa STNK dan identitas calon pembeli dengan cermat. STNK palsu biasanya tidak memiliki hologram asli dan warna cetakan terlihat berbeda.
- Catat nomor polisi kendaraan pembeli dan rekam interaksi jika memungkinkan.
Penutup
Kejahatan kini semakin canggih dan melibatkan strategi yang rapi. Modus pencurian bermodal mobil dan STNK palsu ini menjadi bukti bahwa kewaspadaan adalah kunci utama. Jangan mudah percaya hanya karena penampilan. Bertransaksilah dengan cerdas, waspada, dan tidak terburu-buru, agar tidak menjadi korban kejahatan yang merugikan secara materi dan psikologis.
Sumber: angkaraja.web.id