Isi Dompet Menyusut, Gubernur Pramono Anung Akan Naikkan Tarif Parkir Kendaraan

Di DELAPANTOTO tengah tekanan anggaran daerah dan meningkatnya kebutuhan pembiayaan infrastruktur kota, Gubernur Pramono Anung dikabarkan akan mengambil langkah strategis yang kontroversial: menaikkan tarif parkir kendaraan di seluruh wilayah perkotaan.

Kebijakan ini sontak memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat, terutama mereka yang setiap hari mengandalkan kendaraan pribadi untuk mobilitas.


Alasan Tarif Parkir Dinaikkan

Dalam pernyataan resminya, Gubernur Pramono menjelaskan bahwa kenaikan tarif parkir bukan semata untuk menambah pemasukan, tetapi juga sebagai instrumen pengendalian kendaraan pribadi di pusat kota.

“Kami ingin mendorong warga untuk beralih ke transportasi publik. Kota ini tidak bisa terus padat kendaraan. Kenaikan tarif parkir adalah bagian dari solusi jangka panjang,” ujarnya.


Rencana Besaran Tarif Baru

Meski rincian resminya belum diumumkan secara menyeluruh, wacana yang berkembang menyebutkan:

  • Parkir motor di pusat kota akan naik dari Rp 2.000 menjadi Rp 4.000 per jam.
  • Parkir mobil akan disesuaikan dari Rp 5.000 menjadi Rp 10.000 per jam, khusus di zona premium seperti perkantoran, mal, dan kawasan strategis.

Tarif ini bisa bervariasi tergantung lokasi dan jam sibuk.


Respons Warga: Pro dan Kontra

Di sisi lain, warga memberikan tanggapan beragam. Sebagian menganggap kebijakan ini memberatkan, apalagi di tengah naiknya harga kebutuhan pokok dan biaya hidup. Namun, ada juga yang menyambut baik karena selama ini parkir liar dan macet makin tak terkendali.

“Kalau memang hasilnya untuk perbaikan trotoar dan transportasi umum, saya dukung,” ujar Wahyu, pegawai swasta di kawasan Sudirman.


Langkah Kompensasi: Transportasi Publik Diperbaiki

Pemerintah provinsi dikabarkan juga tengah menyiapkan penambahan armada bus, integrasi sistem pembayaran digital untuk parkir, dan penataan ulang area parkir agar lebih tertib dan efisien.


Kesimpulan

Kebijakan kenaikan tarif parkir kendaraan memang tidak populer, tapi dalam konteks pembangunan kota yang berkelanjutan, langkah ini bisa menjadi katalis perubahan perilaku. Gubernur Pramono Anung tampaknya siap mengambil keputusan berani — meski berisiko secara politis — demi wajah kota yang lebih tertib dan ramah lingkungan.

Apakah kamu setuju tarif parkir naik, asalkan ada peningkatan layanan publik? Atau justru merasa kebijakan ini membebani rakyat kecil?

Sumber: angkaraja.web.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *