TVTOGEL – pengguna motor matik alias skutik, komponen yang satu ini sering luput dari perhatian: V-belt. Padahal, fungsinya krusial banget! V-belt adalah sabuk penggerak utama di sistem transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) yang menghubungkan mesin dengan roda belakang.
Nah, yang jadi masalah, kalau V-belt sampai putus saat motor sedang dikendarai, efeknya bisa bikin panik—bahkan membahayakan! Yuk, kenali apa saja yang bisa terjadi kalau V-belt putus mendadak, plus tips biar kamu nggak kena kejadian serupa.
Apa yang Terjadi Saat V-Belt Putus?
1. Motor Langsung Kehilangan Tenaga
Begitu V-belt putus, roda belakang langsung nggak dapat dorongan dari mesin. Hasilnya? Motor langsung seperti mati total, meskipun mesin masih hidup. Tarikan gas nggak ngaruh apa-apa.
Ini seperti rantai putus di motor bebek atau sport—cuma bedanya di matik, kamu nggak bisa dorong pakai gigi manual.
2. Bisa Bikin Panik di Tengah Jalan
Bayangin kamu lagi nyusul kendaraan, atau ada di tanjakan, tiba-tiba motor nggak bisa jalan. Kalau nggak siap, bisa bikin panik bahkan berbahaya. Di jalanan ramai atau saat kecepatan tinggi, ini bisa bikin kehilangan kendali atau nyaris celaka.
3. Suara Keras & Kasar dari CVT
Sebelum benar-benar putus, V-belt biasanya sudah kasih tanda lewat suara kasar atau gemeretak dari area CVT. Tapi kalau putusnya mendadak, bisa muncul suara “plek!” atau benturan keras yang bikin kamu kaget.
4. Kerusakan Tambahan di Komponen CVT
Kalau V-belt putusnya saat motor melaju cepat, serpihannya bisa menyambar atau merusak roller, pulley, atau bahkan rumah CVT. Kerusakannya bisa melebar, dan biaya servis jadi lebih mahal.
Ciri-ciri V-Belt Sudah Aus dan Harus Diganti
Sebelum sampai kejadian putus di jalan, V-belt sebenarnya sudah ngasih tanda-tanda:
- Tarikan awal berat dan ngempos
- Getaran terasa di bodi atau stang
- Suara berdecit saat akselerasi
- Respons gas nggak selaras dengan kecepatan
Kalau tanda-tanda ini muncul, waktunya cek atau ganti V-belt.
Kapan V-Belt Harus Diganti?
Umumnya, usia pakai V-belt ada di kisaran 20.000–25.000 km. Tapi tergantung gaya berkendara dan kondisi jalan, bisa lebih cepat aus. Sebaiknya cek kondisi V-belt setiap 8.000–10.000 km saat servis CVT.
Tips Biar Nggak Kena V-Belt Putus Mendadak
✅ Rutin servis CVT (minimal tiap 8.000 km)
✅ Ganti V-belt sesuai jadwal atau saat mulai terasa gejala aus
✅ Gunakan V-belt original atau yang kualitasnya setara
✅ Jangan bawa beban berlebih yang bikin tarikan berat terus-menerus
✅ Perhatikan suara dan getaran tak biasa
Kesimpulan
V-belt boleh kecil bentuknya, tapi perannya besar banget buat motor matik. Kalau sampai putus saat motor dikendarai, efeknya bisa bikin motor berhenti mendadak, panik, bahkan menimbulkan bahaya di jalan.
Makanya, jangan tunggu sampai putus baru ganti! Lebih baik rutin dicek dan diganti sebelum bikin masalah di tengah jalan.
Sumber: angkaraja.web.id